Contoh Perubahan Makna Meluas ( Generalisasi )

 1. Kata papan yang semula hanya bermakna belahan pipih dari sebilah kayu, seperti pada kalimat ”Ayah memotong sebilah papan kemarin sore”, sekarang sudah meluas maknanya menjadi perumahan, seperti pada kalimat ”Manusia memerlukan sandang, pangan, dan papan”.
2.        Kata baju yang pada mulanya hanya bermakna pakaian sebelah atas dari pinggang sampai ke bahu, seperti dalam ungkapan baju batik, dan baju lengan panjang, tetapi dalam kalimat ”Murid-murid itu memakai bau seragam”, makna kata baju telah meluas menjadi benda yang bukan hanya baju, tetapi juga celana, sepatu, dasi, dan topi. Demikian juga dengan baju dinas, baju olah raga, dan baju militer.
Download disini
3.         Kata saudara yang pada mulanya hanya bermakna keluarga seperut atau orang yang lahir dari kandungan yang sama, seperti dalam kalimat ”Orang yang sedang berdiri di depan rumah itu adalah saudara kandungku”, tetapi dalam kalimat ”Surat saudara sudah kami baca; jawabannya tunggu saja di rumah”, makna kata saudara telah meluas menjadi kata saapan yang sederajat, baik usia maupun kedudukan sosial.
4.        Kata berlayar dahulunya bermakna melakukan perjalanan dengan kapal atau perahu yang digerakkan oleh tenaga layar. Namun, meskipun tenaga penggerak kapal sudah diganti dengan mesin uap, mesin diesel, mesin turbo, tetapi kata berlayar masih tetap digunakan untuk menyebut perjalanan di air.
Download juga dibawah ini
5.         Kata putera dan puteri dahulu hanya dipakai untuk anak-anak raja, sekarang semua anak lak-laki dan wanita disebut sebagai putera dan puteri, seperti pada kalimat ”Pesawat ini merupakan hasil karya dari putera-puteri Indonesia”.
6.         Kata kepala dahulu dihubungkan dengan bagian badan sebelah atas atau tempat otak. Sekarang, makna kata kepala telah melaus, sehingga lahirlah urutan kata kepala sekolah, kepala rumah sakit, kepala kejaksaan, kepala pemerintahan. Makna kepala sekolah yaitu orang yang mempunyai jabatan tertinggi pada sebuah sekolah.
7.        Kata kemudi dahulu dihubungkan dengan alat untuk menjaga kelurusan jalannya perhau atau kapal di perairan. Kini, muncul urutan kata mengemudikan perusahaan, mengemudikan pesawat,mengemudikan negara.
8.        Kata benih dahulu dihubungkan dengan bibit, misalnya benih padi. Jadi, berhubungan dengan pertanian. Kini, muncul urutan kata benih perkara, benih persengketaan. Kata benih dalam hal ini tidak berhubungan lagi dengan pertanian, tetapi bermakna pangkal/sumber.
9.          Kata haluan dahulu bermakna bagian depan kapal atau perahu yang menagcu pada arah. Kini, muncul urutan kata garis-garis besar haluan negara, berhaluan ekstrem, berhaluan kiri. katahaluan pada konteks tersebut bermkna aliran atau paham seseorang, paham yang diperjuangkan.
10.          Kata jurusan dahulu lebih banyak dihubungkan dengan arah perjalanan, misalnya jurusan Grogol, jurusan Tanah Abang. Kini, muncul urutan kata jurusan bahasa, jurusan teknik. Dalam hal ini, kata jurusan lebih mengacu pada spesialisasi atau bagian disiplin ilmu yang ditekuni. Terlihat di sini bahwa kata jurusan sudah mengalami perluasan makna, yaitu dari arah menjadi bidang atau spesialisasi.
11.        Kata kawat dahulu dihubungkan dengan benda yang seurat yang terbuat dari logam. Kini, muncul istilah mengirim kawat, mengawatkan, yang bermakna mengirim berita melalui kantor telekomunikasi, sperti pada kalimat ”Segera kawatkan meninggalknya ayah kepadanya”. Di sini tampak bahwa makna kata kawat telah meluas.
12.          Kata anak biasanya dihubungkan dengan turunan setelah ibu dan ayah. Kini, muncul urutan kata anak kunci, anak sungai, anak sekolah, anak bab. Urutan kata tersebut tidak dapat diterangkan secara biologis, sebab secara biologis, bab, kunci, sekolah, sungai, tidak mungkin akan beranak. Demikian pula dengan pengunaan kata awak yang dahulu bermakna diri sendiri, kini telah muncul urutan kata awak pesawat, awak bus, awak kereta api, awak kapal. Ungkapan ini bermakna seseorang yang bekerja pada pesawat, bus, kereta api, dan kapal.
13.      Kata kunci biasanya dihubungkan dengan alat untuk mengunci rumah, peti. Kini, muncul urutan kata juru kunci, kunci jawaban, kunci perdamaian, kunci keberhasilan. Urutan kata mengunci rumah mengacu kepada kegiatan menutup dan membuka rumah dengan kunci. Kunci keberhasilan mengacu pada kegiatan utama, kegiatan agar kita berhasil di dalam suatu usaha. Tampak di sini, hubungan maknanya tetap ada, meskipun makna kata kunci telah meluas.
14.        Kata lahir biasanya dihubungkan dengan proses biologis, keluarnya bayi dari kandungan ibu. Kini, telah muncul urutan kata ia melahirkan kata-kata, telah lahir tunas bangsa, lahir gol pertama. Terlihat di sini hubungan makna yang berkaitan dengan proses, meskipun maknanya telah meluas.
15.        Kata kandungan biasanya dikaitkan dengan bayi yang dikandung ibu di dalam perutnya. Kini, muncul urutan kata persoalan itu mengandung dua hal ini; apa yang terkandung di dalam hatinya sulit diterka. Kata ini mengandung makna leksikal yang berarti yang berada di dalam.
16.        Kata mencetak pada mulanya hanya digunakan pada bidang penerbitan buku, majalah, atau koran, tetapi kemudian maknanya menjadi meluas seperti dalam kalimat ”Persija tidak berhasil mencetak satu gol pun; Pemerintah akan mencetak sawah-sawah baru; Kabarnya dokter dapat mencetak uang dengan mudah”. Kata mencetak dalam kalimat-kalima tersebut bermakna membuat, menghasilkan, memperoleh, mencari, atau mengumpulkan.
17.        Kata target yang berarti sasaran, dahulu bermakna sinar yang ada di sekeliling perisai, maupun struktur yang menyerupai perisai, ditandai dengan lingkaran-lingkaran yang makin memusat, dan dibuat khusus untuk latihan menembak. Namun sekarang seperti dalam kalimat ”Penghasilan tahun ini harus melebihi dari target yang telah ditetapkan”. Makna target pada kalimat tersebut sudah meluas, tidak lagi hanya sekadar hal yang digunakan untuk latihan menembak, tetapi bermakna sesuatu yang harus dicapai.
18.          Kata songsong/menyongsong dahulu memiliki makna menyambut dengan payung kebesaran. Sekarang terdapat ungkapan menyongsong tamu, menyongsong hari raya, menyongsong masa depan, menyongsong musuh, menyongsong musim hujan. Makna kata menyongsong sekarang ini sudah melusa. Tidak harus dengan menggunakan payung kebesaran lagi.
19.         Kata jago yang semula hanya bermakna ayam jantan yang sudah dewasa, yang biasanya diadu dalam suatu aduan atau sabung ayam, sudah mengalami perluasan makna. Sekarang, kata ini bermakna sesuatu yang diharapkan menang dalam suatu pertandingan. Tidak hanya pada adu ayam, juga pada adu jangkrik, balapan kuda, balap sepeda motor/mobil, bahkan pada olahraga yang dilakukan manusia, seperti pidato, menyanyi, kecantikan, dan sebagainya.
20.            Kata kereta api dahulu dihubungkan dengan kereta yang benar-benar dijalankan dengan pertolongan api atau kayu bakar. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia sudah dapat menciptakan mesin, tetapi kata kereta api masih tetap digunakan. Kata ini meluas tidak hanya mengenai kereta yang digerakkan dengan api atau kayu bakar, tetapi juga mengacu pada kereta yang sudah digerakkan dengan mesin.
21. Kakak : makna sebenarnya 'saudara sekandung yg lebih tua' meluas mnjd siapa saja yg pntas dianggap saudara yg lebih tua. 

22.  Pemain sinetron Marshanda adalah penyanyi
 Pemain sinetron Nana Mirdad bukan penyanyi

Jadi, dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua pemain sinetron juga berprofesi sebagai penyanyi.
23. Dengan tersenyum kita dapat mendapat pahala, saling berbagi juga mendapat pahala, apalagi membantu sesama ciptaan Allah juga akan mendapat pahala. Jadi banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapat pahala.


6 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama